Jumat, 04 Januari 2008

Belajar dengan bermain game


Selain untuk mencari hiburan, game juga dapat meningkatkan pengetahuan dan daya pikir kita.

Video Game dulu hanya sebuah bisnis kecil yang hanya dikonsumsi anak-anak. Game-gamenya juga masih sederhana dan dangkal. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan video game sangat cepat, kini sebagian besar konsumen produk game justru remaja hingga dewasa, bukan lagi didominasi anak-anak.

Dulu bisnis game dianggap sepele, karena terkesan hanya untuk anak-anak yang notabene tidak mandiri dalam ekonomi. Namun sekarang, bisnis game menjadi bisnis yang berprospek cerah, karena sekarang sebagian besar manusia gemar untuk bermain game. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa yang sudah punya cucu.

Dari segi bisnis, game memang berprospek, namun dimata orang tua (bapak-bapak dan ibu-ibu), game ini merupakan musuh besar yang harus diberantas. Mereka menganggap jika anaknya sering bermain game, maka akan ada hal-hal negatif seperti malas belajar kemudian nilainya jeblok, lalu kurang sosialisasi karena tiap hari hanya melihat TV atau monitor PC, cenderung menirukan adegan dalam game (meniru kekerasan), dan sebagainya.

Para orang tua yang memusuhi game karena alasan-alasan konyol seperti itu hanyalah orang tua yang kurang wawasan. Sebagai contoh kasus menirukan adegan kekerasan dari game, setiap game yang dirilis pasti memiliki rating, seperti Teen untuk anak SD, Mature untuk dewasa, 15+, Everyone, dsb. Mereka seharusnya bisa memberi game yang sehat dan sesuai dengan anak mereka. Orang tua yang tidak berwawasan mungkin dapat menghadiahkan game Dead or Alive Extreme Beach Volleyball pada putranya yang masih kelas 1 SD. Dalam kasus ini, jelas yang salah itu orang tuanya, bukan anaknya khan ? Anak kelas 1 SD masa tau tentang rating ? Mereka hanya main CD yang sudah dibelikan ayah….

Kita harus berhenti menganggap game adalah virus perusak anak-anak dan pikiran-pikiran busuk lainnya. Karena dengan game pun, kita juga bisa menambah ilmu, wawasan, pengalaman, bahkan menambah pemasukan fulus.

Dalam artikel ini saya akan coba membahas tentang game yang memberi nilai positif tersebut, karena sebagai gamer yang tiap hari kerjanya main melulu ^^, of course saya tidak terima kalau game dianggap sebagai virus perusak anak, pembuat malas, dan lain- lain. ! (-_-‘)

Game pendukung sekolah

Game-game tertentu dapat mendukung sekolah kita. Saya mengambil contoh pelajaran Sejarah. Saat kamu belajar tentang perang dunia 2, dengan hanya melihat buku pelajaran yang penuh tulisan dan diselingi gambar yang mungkin hitam-putih tentu akan lumayan sulit membayangkan seperti apa suasana pada saat itu. Kalaupun kita melihat buku ensiklopedi dengan gambar-gambar berwarna hingga lihat video dokumentasi perang dunia 2, tentu masih belum bisa memuaskan kita. Dengan game-game bertema perang dunia 2 seperti Call of Duty dan Blitzkrieg kita dengan mudah dapat memahami cerita sejarah perang dunia 2. Selain itu melakukan hal yang menarik juga akan mempercepat kita untuk belajar. Daripada membaca buku pelajaran yang membosankan, bukankah lebih sip kalau kita sendiri yang terjun ke tengah-tengah medan perang, menghayati suasana mencekam, sambil belajar peristiwa-peristiwa perang dunia lewat storyline yang ditawarkan game-game tersebut. Selain perang dunia 2 juga ada perang-perang lain yang bisa kita pelajari dengan bermain seperti perang Vietnam ( Vietcong ), perang dunia 1 ( Medal of Honor ). Selain perang, beberapa bab pada pelajaran Sejarah juga mengajarkan tentang budaya Mesir, Roma, Cina, dan lain-lain. Saat kamu membaca buku Sejarah yang menjelaskan sistem pemerintahan Romawi, tentu akan terasa bosan, dan mungkin membingungkan. Coba kamu main game-game seperti Caesar III, Pharaoh, Zeus, dan sejenisnya, game-game bertema city building tersebut bisa membantu kamu memahami suasana kehidupan di Romawi, atau Mesir. Sistem pemerintahan yang dijelaskan di buku akan kita terapkan langsung dalam game. Menghafal dewa- dewi Yunani yang begitu banyak, saya yakin jika kamu main game Zeus cukup lama, dengan sendirinya kamu akan menghafal dewa-dewi tersebut. Karena secara tidak langsung kita akan mengingat hal-hal yang indah-indah ketimbang hal-hal yang membosankan. Mau bukti? Buku Matematika dan Harry Potter kurang lebih sama tebalnya, coba baca! Mana yang lebih kamu ingat? Rumus integral dan trigonometri? Atau cerita petualangan Harry Potter?

Selain pelajaran Sejarah, ada juga pelajaran lain yang bisa dibantu dengan game. Contoh saat belajar tentang tata kota (Geografi kelas 2 SMU kalau tidak salah ^^), kita bisa mempraktekannya langsung dengan SimCity 4. Saya pernah mencoba membuat kota yang agak mirip dengan Surabaya, dan terjadi macet dimana-mana (mirip kota aslinya -_-). Bermain game seperti Ballerberg, Worms3D, Gunbound juga akan membantu dalam bidang Fisika karena kita akan mencoba mengarahkan sebuah artilery dengan sudut tertentu dan kekuatan tembak tertentu supaya mengenai musuh.

Dalam bidang Ekonomi, kita bisa bermain SimCity atau game-game bisnis lainnya seperti Capitalism 2, Roller Coaster Tycoon, Industry Giant 2, Railroad Tycoon 3, dan lain-lain. Game-game tersebut akan menanamkan dasar-dasar dan praktek ekonomi pada kita. Kita akan tahu bagaimana cara menjual produk, mengatur biaya untuk iklan, efisiensi, hingga masalah saham (Capitalism 2). Railroad Tycoon 3 juga memberi wawasan pada kita tentang perkereta apian, pembangunan rel yang efisien, pengaturan rute, dan sebagainya. Capitalism 2 lebih dalam lagi, kita akan mengatur sebuah perusahaan dari mulai produksi hingga penjualan, serta jual-beli saham. Industry Giant 2 menggabungkan produksi-transportasi-penjualan. Jadi kita akan membuat pabrik di suatu lokasi, kemudian menghubungkan pabrik tersebut dengan rel atau jalan ke kota. Di kota kita membangun toko retailer untuk memasarkan produk kita. Pengalaman-pengalaman seperti itu mungkin tidak akan kamu dapatkan jika kamu hanya belajar dari buku. Hal-hal yang sudah kamu pelajari di sekolah dapat langsung diterapkan pada game-game tersebut. Begitu pula sebaliknya, hal-hal dan wawasan yang kamu dapat dari game-game tersebut dapat diterapkan saat kamu belajar.

Tidak ada komentar: