Selasa, 29 Januari 2008

"Buat Papiku"

Papi lagi dimana ya..?, kok lama sekali perginya ? gigi Adhul udah jadi tiga lo..! Papi jangan lupa sama adhul ya..? Papi juga jangan lupa berdoa dan Adhul juga jangan di lupakan semoga menjadi anak yang sehat dan kuat. Amien.

Papi, bunda sama Adhul kangen lo..?

Papi sudah lama tidak pulang ke Lampung dan kita terus tinggal di tempat yayik ! lama lama rumah bisa banyak tikusnya !! Terus mainan Adhul dan tempat tidur pasti jamuran lo..!! Kasiankan belinya mahal-mahal !!!. Papi hati-hati ya...? Papi juga jaga kesehatan dan jagan terlalu banyak begadang ? Adhul tadi main-main sama kak bintang dan yuk tari lo..!! Adhul juga kangen sama sep pengen main ketempat sepnya tapi nunggu papi lo..!!! selamat berjuang papi dan semoga selalu sukses. Amien

Kamis, 24 Januari 2008

Handphone Sebabkan Gangguan Tidur


Jakarta, Merasa sulit tidur akhir-akhir ini? Coba pikirkan apakah Anda terbiasa mengobrol lewat handphone atau telepon genggam sebelum tidur. Jika iya, mungkin itu jadi pemicu masalah tidur Anda.

Arnetz dan tim peneliti dari Institut Karolinska, Swedia mengemukakan bahwa radiasi yang ditimbulkan oleh telepon genggam dapat mengakibatkan susah tidur, sakit kepala dan gangguan konsentrasi.

Penelitian dilakukan Arnetz dan tim pada 35 pria dan 36 wanita yang berusia sekitar 18-45 tahun. Objek penelitian yang dilakukan selama 18 bulan itu terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah yang jarang menggunakan telepon genggam sebelum tidur, dan kedua yang sering menggunakan telepon genggam, dikutip detikhot dari Health24, Rabu (23/1/2008).

Hasilnya, kelompok yang jarang memakai telepon genggam sebelum tidur biasanya hanya menderita sakit kepala sesekali. Namun kelompok yang menggunakan telepon gengam sebelum tidur secara lebih sering mengalami sakit kepala, dan sulit teridur. Kalaupun berhasil tertidur, biasanya tidur mereka tidak nyenyak.

Namun hingga saat ini, Arnetz belum mengetahui secara tepat, besarnya radiasi dari telepon genggam yang dapat mengakibatkan gangguan diatas.

Jadi ingin tidur nyenyak? Hindari telepon sebelum tidur.

Senin, 14 Januari 2008

Harapan dan Suasana





ANAK-ANAK JENIUS ITU HOBI BERMAIN GAME


Smart gamer,
Bermain adalah dunia anak-anak yang sangat sayang kalau sampai terlewatkan. Orang tua seharusnya menjadi resah kalau anak mereka kerjanya belajar terus dan nggak mau bermain seperti anak-anak yang lain. Begitu juga anak-anak, mereka bakal merasa gelisah dan tersiksa kalau ortunya setiap hari memaksa mereka belajar terus dan nggak memberi kesempatan untuk bermain. Sebaliknya, orang tua dijamin bakal uring-uringan kalau anak mereka kerjanya main terus dan jadi malas belajar atau ke sekolah.

Nah, bagian yang terakhir ini memang tugas orang tua untuk mengarahkan anak mereka agar mau belajar. Menjadi tanggung jawab orang tua untuk mengatur waktu antara belajar dan bermain. Keseimbangan ini sudah terbukti bisa menjadi bekal mereka untuk kelak bisa hidup mandiri.
Meski di film Superman waktu bisa dibuat mundur, kenyataannya waktu terus berjalan maju. Kalau masa kanak-kanak kita hilang seperti yang dialami superstar Michael Jackson, dia nggak bisa mengembalikan masa kanak-kanak itu mesti harus membangun istana bermain yang diberi nama DreamLand. Istana tersebut tetap menjadi milik anak-anak lain dan Michael tetaplah orang dewasa yang pura-pura menjadi anak-anak.

Berita yang menyebutkan bahwa bocah-bocah jenius peserta Olimpiade Matematika dan Sain Internasional yang diselenggarakan November 2005 lalu mengisi hari-hari mereka dengan bermain game, cukup mengejutkan. Malah main game menjadi aktivitas wajib dalam keseharian mereka. Kita sebut saja nama mereka di antaranya seperti: Erwin, peserta dari Kalimantan Barat, yang merupakan pemenang lomba matematika tingkat nasional. Trus ada Abdullah Syafiq Edianto, dari Yogyakarta, pemenang lomba sain tingkat nasional. Mereka jujur mengatakan hampir bermain PlayStation setiap hari di samping mendalami pelajarannya.

HotGame mengucapkan salam hormat buat orang tua peserta olimpade ini. Seperti juga HotGame salut kepada orang tua yang sudah mengantarkan anak-anak mereka menjadi sarjana, meski mereka tahu anak mereka penggemar video game. Masalahnya, seperti yang sering diulang-ulang di majalah ini, banyak orang tua yang tetap menganggap bermain video game adalah kegiatan nggak berguna.

Banyak orang tua yang lupa bahwa bermain game adalah bagian dari dunia bermain. Seperti juga orang tua kita yang pernah terlena dengan permainan kuno masa kecil mereka seperti: main kelereng, gasing, yoyo, lompat tali, galah asih, petak umpet, dampu, tokadal, dan sebagainya. Permainan yang "mungkin" sudah terlupakan atau malah hilang ditelan jaman berganti dengan permainan berteknologi tinggi.

Buat kamu yang nggak merasa berotak encer tapi hobi main game. Lakukan kebalikan dari mereka dengan tetap belajar keras. Dengan begitu ortu senang, masa kecil kita nggak melayang. Selamat belajar.

Selasa, 08 Januari 2008

"Semalam"

suasana sunyi..
dalam kegelisahan
berangkat dengan semangat
cerita tinggal cerita
sunyi...
kau kenapa tidak selalu menepi
bagaikan air
dengan hiliran bumi
oh,
suasana...
kau sembunyikan dimana
tentang sebuah keramaian !!!

Jumat, 04 Januari 2008

Belajar dengan bermain game


Selain untuk mencari hiburan, game juga dapat meningkatkan pengetahuan dan daya pikir kita.

Video Game dulu hanya sebuah bisnis kecil yang hanya dikonsumsi anak-anak. Game-gamenya juga masih sederhana dan dangkal. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan video game sangat cepat, kini sebagian besar konsumen produk game justru remaja hingga dewasa, bukan lagi didominasi anak-anak.

Dulu bisnis game dianggap sepele, karena terkesan hanya untuk anak-anak yang notabene tidak mandiri dalam ekonomi. Namun sekarang, bisnis game menjadi bisnis yang berprospek cerah, karena sekarang sebagian besar manusia gemar untuk bermain game. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa yang sudah punya cucu.

Dari segi bisnis, game memang berprospek, namun dimata orang tua (bapak-bapak dan ibu-ibu), game ini merupakan musuh besar yang harus diberantas. Mereka menganggap jika anaknya sering bermain game, maka akan ada hal-hal negatif seperti malas belajar kemudian nilainya jeblok, lalu kurang sosialisasi karena tiap hari hanya melihat TV atau monitor PC, cenderung menirukan adegan dalam game (meniru kekerasan), dan sebagainya.

Para orang tua yang memusuhi game karena alasan-alasan konyol seperti itu hanyalah orang tua yang kurang wawasan. Sebagai contoh kasus menirukan adegan kekerasan dari game, setiap game yang dirilis pasti memiliki rating, seperti Teen untuk anak SD, Mature untuk dewasa, 15+, Everyone, dsb. Mereka seharusnya bisa memberi game yang sehat dan sesuai dengan anak mereka. Orang tua yang tidak berwawasan mungkin dapat menghadiahkan game Dead or Alive Extreme Beach Volleyball pada putranya yang masih kelas 1 SD. Dalam kasus ini, jelas yang salah itu orang tuanya, bukan anaknya khan ? Anak kelas 1 SD masa tau tentang rating ? Mereka hanya main CD yang sudah dibelikan ayah….

Kita harus berhenti menganggap game adalah virus perusak anak-anak dan pikiran-pikiran busuk lainnya. Karena dengan game pun, kita juga bisa menambah ilmu, wawasan, pengalaman, bahkan menambah pemasukan fulus.

Dalam artikel ini saya akan coba membahas tentang game yang memberi nilai positif tersebut, karena sebagai gamer yang tiap hari kerjanya main melulu ^^, of course saya tidak terima kalau game dianggap sebagai virus perusak anak, pembuat malas, dan lain- lain. ! (-_-‘)

Game pendukung sekolah

Game-game tertentu dapat mendukung sekolah kita. Saya mengambil contoh pelajaran Sejarah. Saat kamu belajar tentang perang dunia 2, dengan hanya melihat buku pelajaran yang penuh tulisan dan diselingi gambar yang mungkin hitam-putih tentu akan lumayan sulit membayangkan seperti apa suasana pada saat itu. Kalaupun kita melihat buku ensiklopedi dengan gambar-gambar berwarna hingga lihat video dokumentasi perang dunia 2, tentu masih belum bisa memuaskan kita. Dengan game-game bertema perang dunia 2 seperti Call of Duty dan Blitzkrieg kita dengan mudah dapat memahami cerita sejarah perang dunia 2. Selain itu melakukan hal yang menarik juga akan mempercepat kita untuk belajar. Daripada membaca buku pelajaran yang membosankan, bukankah lebih sip kalau kita sendiri yang terjun ke tengah-tengah medan perang, menghayati suasana mencekam, sambil belajar peristiwa-peristiwa perang dunia lewat storyline yang ditawarkan game-game tersebut. Selain perang dunia 2 juga ada perang-perang lain yang bisa kita pelajari dengan bermain seperti perang Vietnam ( Vietcong ), perang dunia 1 ( Medal of Honor ). Selain perang, beberapa bab pada pelajaran Sejarah juga mengajarkan tentang budaya Mesir, Roma, Cina, dan lain-lain. Saat kamu membaca buku Sejarah yang menjelaskan sistem pemerintahan Romawi, tentu akan terasa bosan, dan mungkin membingungkan. Coba kamu main game-game seperti Caesar III, Pharaoh, Zeus, dan sejenisnya, game-game bertema city building tersebut bisa membantu kamu memahami suasana kehidupan di Romawi, atau Mesir. Sistem pemerintahan yang dijelaskan di buku akan kita terapkan langsung dalam game. Menghafal dewa- dewi Yunani yang begitu banyak, saya yakin jika kamu main game Zeus cukup lama, dengan sendirinya kamu akan menghafal dewa-dewi tersebut. Karena secara tidak langsung kita akan mengingat hal-hal yang indah-indah ketimbang hal-hal yang membosankan. Mau bukti? Buku Matematika dan Harry Potter kurang lebih sama tebalnya, coba baca! Mana yang lebih kamu ingat? Rumus integral dan trigonometri? Atau cerita petualangan Harry Potter?

Selain pelajaran Sejarah, ada juga pelajaran lain yang bisa dibantu dengan game. Contoh saat belajar tentang tata kota (Geografi kelas 2 SMU kalau tidak salah ^^), kita bisa mempraktekannya langsung dengan SimCity 4. Saya pernah mencoba membuat kota yang agak mirip dengan Surabaya, dan terjadi macet dimana-mana (mirip kota aslinya -_-). Bermain game seperti Ballerberg, Worms3D, Gunbound juga akan membantu dalam bidang Fisika karena kita akan mencoba mengarahkan sebuah artilery dengan sudut tertentu dan kekuatan tembak tertentu supaya mengenai musuh.

Dalam bidang Ekonomi, kita bisa bermain SimCity atau game-game bisnis lainnya seperti Capitalism 2, Roller Coaster Tycoon, Industry Giant 2, Railroad Tycoon 3, dan lain-lain. Game-game tersebut akan menanamkan dasar-dasar dan praktek ekonomi pada kita. Kita akan tahu bagaimana cara menjual produk, mengatur biaya untuk iklan, efisiensi, hingga masalah saham (Capitalism 2). Railroad Tycoon 3 juga memberi wawasan pada kita tentang perkereta apian, pembangunan rel yang efisien, pengaturan rute, dan sebagainya. Capitalism 2 lebih dalam lagi, kita akan mengatur sebuah perusahaan dari mulai produksi hingga penjualan, serta jual-beli saham. Industry Giant 2 menggabungkan produksi-transportasi-penjualan. Jadi kita akan membuat pabrik di suatu lokasi, kemudian menghubungkan pabrik tersebut dengan rel atau jalan ke kota. Di kota kita membangun toko retailer untuk memasarkan produk kita. Pengalaman-pengalaman seperti itu mungkin tidak akan kamu dapatkan jika kamu hanya belajar dari buku. Hal-hal yang sudah kamu pelajari di sekolah dapat langsung diterapkan pada game-game tersebut. Begitu pula sebaliknya, hal-hal dan wawasan yang kamu dapat dari game-game tersebut dapat diterapkan saat kamu belajar.

Rabu, 02 Januari 2008

Bunga Azalea, Azalea Ungu, Azalea Merah dan Putih



Danau di Jardin Japones

Pemandangan jardin japones




Pilih Mainan Sesuai Usia


Bermain kerap disebut juga "pekerjaan masa kecil". Dan mainan merupakan alat untuk membantu mengembangkan kemandirian, alat pendukung untuk saling berbagi, dan alat yang menstimulasi perkembangan serta kreativitas anak.

Sangat penting untuk memastikan bahwa mainan apa pun yang diberikan ke bayi atau anak telah melalui standar keamanan dan keselamatan. Untuk mainan produk Eropa, misalnya, bisa dilihat melalui tanda CE yang tertera pada mainan tersebut. Bila tidak memiliki tanda tersebut, biasanya tidak akan dibeli oleh para orangtua karena mereka tidak mau mengambil risiko keselamatan dan keamanan bagi bayi atau anaknya.

Nah, apakah Anda telah memiliki pengalaman yang cukup tentang mainan yang akan diberikan ke anak? Bila belum, bertanyalah pada orangtua yang berpengalaman, bagaimana mereka telah berhasil memberikan mainan pada anak-anak sesuai dengan usia serta jenis kelaminnya. Anda pun dapat mencarinya melalui internet dan mencari tahu apakah mainan tersebut memiliki standar keselamatan dan keamanan bagi anak-anak.

Berikut ini langkah-langkah yang tak kalah pentingnya untuk Anda simak sebelum memutuskan membeli mainan untuk si kecil

* Lakukan sendiri
Terus lakukan pengecekan terhadap uji keamanan dan keselamatan mainan yang Anda berikan pada si kecil. Pertimbangkan usia anak karena pada umur-umur tertentu, saat di mana gigi akan tumbuh, bayi akan menggigit apa saja yang mereka pegang, termasuk mainan. Hati-hati dengan mainan yang dapat dimasukkan dalam mulut. Hindari semua mainan yang memiliki tali, berbentuk tajam, terbuat dari bahan kaca atau yang kira-kira membahayakan.

* Sesuai usia
Sangat penting untuk membeli mainan sesuai dengan umur bayi atau anak dan sangat dianjurkan untuk membeli mainan dengan menyesuaikannya dengan usia mereka. Sebaiknya pilih mainan yang dapat membuat bayi berkembang dan belajar lebih banyak. Anak-anak yang lebih muda lebih cepat mengembangkan keterampilan motorik, sementara anak usia di atas setahun akan lebih cocok dengan mainan yang membutuhkan pemecahan masalah dan yang lebih fisikal.

* Pertimbangkan jangka waktu
Bila mencari mainan, pikirkan berapa lama mainan tersebut dapat digunakan. Apakah mainan tersebut dapat dimainkan dengan berbagai macam cara sehingga bayi Anda akan tertarik dan tidak bosan serta apakah mainan tersebut masih dapat dimainkan sampai usia tertentu atau apakah mainan itu bisa diberikan kepada orang lain sesudah beberapa bulan masa pembeliannya berlalu. Sejumlah mainan berkembang melalui tiga tahapan untuk menjaga agar bayi atau anak tertarik dan dapat dimainkan pada saat bayi duduk, berbaring, ataupun berdiri.

* Teliti sebelum membeli
Bila membeli mainan bayi, baca panduannya terlebih dahulu dan pahami kegunaannya. Bayi melalui beberapa tahapan perkembangan dan Anda tentu ingin memastikan bahwa keterampilan yang dipelajari oleh si kecil melalui mainan tersebut sesuai dengan usia mereka.

* Sesuai selera anak
Walaupun menurut Anda mainan itu terlihat menarik, pelajari terlebih dahulu apakah sesuai dengan usia bayi atau anak Anda atau pastikan mainan tersebut akan digemari oleh si kecil. Bayi, misalnya, senang memainkan tatakan dengan beraneka ragam gambar. Melalui gambar-gambar yang ditampilkan anak-anak mengenal dan mempelajari berbagai macam benda, baik benda mati maupun benda hidup. Melalui permainan ini mereka dapat mengasah kepekaan dan belajar tentang dunia di sekitar mereka. Jangan lupa, bayi datang ke dunia sebagai alien dan mereka belajar mengenai dunia mereka.

Penting pula bagi Anda untuk menyadari bahwa suatu mainan dapat tampak aneh bagi Anda tetapi telah diciptakan sedemikian rupa untuk menarik perhatian anak-anak. Mainan anak-anak biasanya mencolok. Baik dari segi warna maupun bentuk, dapat digigit, gemerlap, memiliki musik dengan lagu-lagu yang menarik bagi anak-anak.

Anak-anak lebih senang dengan mainan yang memiliki berbagai macam bentuk, pop up puzzle, mainan yang dapat ditarik, dinaiki, ataupun diangkat. Anak umur 3 tahun, misalnya, lebih senang bermain dengan mainan yang lebih membutuhkan fisik seperti bermain rumah-rumahan, menggambar atau melukis.

* Beda bayi beda mainan
Bayi Anda akan tumbuh dengan pesat. Untuk dua tahun ke depan, Anda akan melihat perubahan yang signifikan, yaitu reaksi bayi terhadap Anda dan interaksi dengan orang lain. Oleh karena itu, zaman sekarang banyak sekali mainan bayi yang tersedia dengan kisaran harga yang sangat bervariasi untuk membantu anak menemukan dan mempelajari dunianya.

Jadi, pastikan Anda memilih mainan bayi yang sesuai dengan tahapan perkembangannya dan tidak membeli suatu mainan karena teman Anda membelikan mainan tersebut untuk anaknya sehingga Anda merasa harus membelinya untuk buah hati tersayang.

Jadikan Saja Lokasi Hiburan Anak-anak

Taman Tembesu yang Terlantar
Sintang,- Taman Tembesu yang pernah ramai yang kemudian menjadi pusat Pedagang Kaki Lima (PKL) dan ruko, sebaiknya diaktifkan saja.

"Dari pada terlantar lebih baik taman tembesu dialihfungsikan menjadi Taman Hiburan anak-anak. Ini selain akan memberikan fungsi kembali taman di kota Sintang, maka pohon yang masih tertinggal juga bisa dipelihara,'' ujar Ketua Umum LSM Fajar Sintang, H. Yahya Panjaitan

Selain taman tembesu sekarang terlantar, kebutuhan hiburan anak-anak di kota ini sangat langka. Namun tentu saja, H Yahya mengingatkan bahwa hiburan anak-anak yang dimaksud adalah yang punya nilai edukasi, dan bukan hiburan yang berbau judi.

"Seperti dingdong tidak termasuk dalam pengertian hiburan anak-anak," ujarnya.

Dengan dijadikannya taman Tembesu sebagai tempat hiburan anak-anak seperti gelar teletubbies, roda gila, maupun pusat permainan anak-anak lainnya ini maka kawasan taman Tembesu ini akan hidup kembali dan ramai seperti sediakala, paparnya.

"Sangat memperihatinkan bila kita melihat hiburan seperti boneka teletubbies masuk ke Sintang, tetapi tidak menetap dan cuma berkeliling pasar dan kawasan PKL," ujarnya.

Perlu segera adanya langkah antisipasi dari pada taman tersebut menjadi tempat yang baik dan bukan dibiarkan terlantar seperti itu. "Diantaranya, bisa dijadikan taman hiburan anak-anak atau yang lainnya, sepanjang kawasan tersebut tidak menjadi kawasan yang hilang manfaat,'' ujarnya (win).