Senin, 14 Januari 2008

ANAK-ANAK JENIUS ITU HOBI BERMAIN GAME


Smart gamer,
Bermain adalah dunia anak-anak yang sangat sayang kalau sampai terlewatkan. Orang tua seharusnya menjadi resah kalau anak mereka kerjanya belajar terus dan nggak mau bermain seperti anak-anak yang lain. Begitu juga anak-anak, mereka bakal merasa gelisah dan tersiksa kalau ortunya setiap hari memaksa mereka belajar terus dan nggak memberi kesempatan untuk bermain. Sebaliknya, orang tua dijamin bakal uring-uringan kalau anak mereka kerjanya main terus dan jadi malas belajar atau ke sekolah.

Nah, bagian yang terakhir ini memang tugas orang tua untuk mengarahkan anak mereka agar mau belajar. Menjadi tanggung jawab orang tua untuk mengatur waktu antara belajar dan bermain. Keseimbangan ini sudah terbukti bisa menjadi bekal mereka untuk kelak bisa hidup mandiri.
Meski di film Superman waktu bisa dibuat mundur, kenyataannya waktu terus berjalan maju. Kalau masa kanak-kanak kita hilang seperti yang dialami superstar Michael Jackson, dia nggak bisa mengembalikan masa kanak-kanak itu mesti harus membangun istana bermain yang diberi nama DreamLand. Istana tersebut tetap menjadi milik anak-anak lain dan Michael tetaplah orang dewasa yang pura-pura menjadi anak-anak.

Berita yang menyebutkan bahwa bocah-bocah jenius peserta Olimpiade Matematika dan Sain Internasional yang diselenggarakan November 2005 lalu mengisi hari-hari mereka dengan bermain game, cukup mengejutkan. Malah main game menjadi aktivitas wajib dalam keseharian mereka. Kita sebut saja nama mereka di antaranya seperti: Erwin, peserta dari Kalimantan Barat, yang merupakan pemenang lomba matematika tingkat nasional. Trus ada Abdullah Syafiq Edianto, dari Yogyakarta, pemenang lomba sain tingkat nasional. Mereka jujur mengatakan hampir bermain PlayStation setiap hari di samping mendalami pelajarannya.

HotGame mengucapkan salam hormat buat orang tua peserta olimpade ini. Seperti juga HotGame salut kepada orang tua yang sudah mengantarkan anak-anak mereka menjadi sarjana, meski mereka tahu anak mereka penggemar video game. Masalahnya, seperti yang sering diulang-ulang di majalah ini, banyak orang tua yang tetap menganggap bermain video game adalah kegiatan nggak berguna.

Banyak orang tua yang lupa bahwa bermain game adalah bagian dari dunia bermain. Seperti juga orang tua kita yang pernah terlena dengan permainan kuno masa kecil mereka seperti: main kelereng, gasing, yoyo, lompat tali, galah asih, petak umpet, dampu, tokadal, dan sebagainya. Permainan yang "mungkin" sudah terlupakan atau malah hilang ditelan jaman berganti dengan permainan berteknologi tinggi.

Buat kamu yang nggak merasa berotak encer tapi hobi main game. Lakukan kebalikan dari mereka dengan tetap belajar keras. Dengan begitu ortu senang, masa kecil kita nggak melayang. Selamat belajar.

Tidak ada komentar: